DAMPAK KEMISKINAN TERHADAP KESEHATAN GIGI
https://theprakarsa.org/pemimpin-g20-dituntut-atasi-krisis-pangan-hingga-kemiskinan-ekstrem/ |
Kesehatan gigi yang baik
adalah salah satu apek penting dari kesehatan secara keseluruhan.Berdasarkan data
Kementrian kenguangan Republik Negara Indonesi ambang batas garis kemiskinan
pada Maret 2022 meningkat sebesar 4,0% menjadi Rp505.469 dari sebelumnya
Rp486.168 pada September 2021. Ini telah menjadi salah satu faktor yang
signifikan dalam mempengaruhi kesehatan gigi masyarakat. Dampak kemiskinan terhadap kesehatan gigi di
negara ini sangat nyata, dan hal ini menjadi perhatian serius bagi
kesejahteraan masyarakat.
Karies gigi merupakan penyakit gigi yang disebabkan oleh
banyak faktor. Penyebab utama karies gigi yaitu gigi, bakteri, saliva, waktu
dan faktor predisposisi yang dapat mempengaruhi karies gigi salah satunya
adalah tingkat sosial ekonomi. Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi
derajat pengetahuan, gaya hidup, dan akses terhadap informasi dan pelayanan
kesehatan. Seseorang dengan tingkat sosial ekonomi rendah akan mengalami status
kesehatan yang buruk termasuk kesehatan gigi dan mulut sehingga lebih beresiko
mengalami karies dikarenakan kurangnya tingkat pengetahuan tentang kesehatan
gigi dan mulut.
Salah satu dampak yang paling
mencolok adalah akses terbatas terhadap perawatan gigi yang berkualitas.
Individu dan keluarga yang hidup dalam kemiskinan seringkali tidak memiliki
akses yang memadai ke fasilitas perawatan gigi yang layak disebabkan
karena kemampuan untuk membayar pelayanan kesehatan tersebut. Seseorang dengan
pendidikan yang tinggi memiliki sikap yang positif tentang kesehatan dan
menerapkan perilaku hidup sehat dalam merawat kesehatan gigi dan mulut. Ini berarti bahwa banyak masalah gigi yang tidak dapat
dicegah dan diobati, seperti karies gigi dan penyakit gusi, seringkali
dibiarkan berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
1.
Kesehatan
Gigi Anak
Status sosial ekonomi rendah, salah satu
penentu utama terjadinya karies pada anak dikaitkan dengan gizi yang buruk. Anak-anak yang tumbuh dalam
keluarga miskin mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan
dan perkembangan gigi mereka, yang dapat mengakibatkan masalah gigi yang serius
di masa depan. Orang tua cenderung memberika makanan yang
murah pada anak misalnya makanan yang
dimanis kan dengan gula dengan harga yang murah dan mudah didapat. Namun
minuman tidak sehat tersebut mengandung sirup jagung fruktosa tinggi atau
kombinasi gula, sukrosa, dan fruktosa, yang merupakan faktor risiko karies gigi
2. 2. Dampak
Sosial
Dampak sosial dari kesehatan gigi yang buruk
juga tidak dapat diabaikan. Orang-orang dengan masalah gigi yang serius
cenderung mengalami rasa malu dan rendah diri, yang dapat memengaruhi kualitas
hidup mereka secara keseluruhan. Mereka mungkin menghindari tertawa, bicara,
atau bahkan makan dengan bebas karena merasa tidak nyaman dengan penampilan
gigi mereka.
3. Akses Pelayanan Kesehatan
Salah satu dampak yang paling mencolok adalah
akses terbatas terhadap perawatan gigi yang berkualitas. Individu dan keluarga
yang hidup dalam kemiskinan seringkali tidak memiliki akses yang memadai ke
fasilitas perawatan gigi yang layak disebabkan karena kemampuan
untuk membayar pelayanan kesehatan tersebut. Seseorang dengan pendidikan yang
tinggi memiliki sikap yang positif tentang kesehatan.
4.
Terlambat dalam Pemeriksaan dan
Perawatan periodontal
Ketidak stabilan finansial yang sering terkait dengan kemiskinan dapat
menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Stres yang berkelanjutan dapat
meningkatkan risiko penyakit periodontal, mengingat dampak stres terhadap
sistem kekebalan tubuh dan respon peradangan. Karena keterbatasan finansial,
individu yang miskin menunda pemeriksaan dan perawatan periodontal yang
diperlukan. Hal ini dapat mengakibatkan penyebaran penyakit periodontal yang
lebih serius dan keparahan yang lebih tinggi.
Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan di
Indonesia telah berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan program-program
perawatan gigi yang terjangkau dan edukasi masyarakat tentang pentingnya
perawatan gigi. Namun, masalah kemiskinan terus menjadi hambatan utama dalam
upaya meningkatkan kesehatan gigi di Indonesia.
Untuk mengatasi dampak kemiskinan terhadap
kesehatan gigi di Indonesia, diperlukan upaya bersama antara pemerintah,
lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat secara keseluruhan. Edukasi,
perawatan gigi yang terjangkau, dan perbaikan akses ke layanan kesehatan gigi
harus menjadi prioritas. Hanya dengan tindakan bersama, kita dapat mengurangi
dampak negatif kemiskinan pada kesehatan gigi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat Indonesia.